AL QURAN

Jumat, 05 Agustus 2011

Masihkah Kita Makan Buah Impor ? baca di blog ini ya ...


Mengapa Eksekutif di China Hobi Bertani


» Sayuran

Jum'at, 5 Agustus 2011, 08:14 WIB
 
VIVAnews - Kekhawatiran langkanya sumber makanan berkualitas, ditambah kenyataan banyaknya penggunaan bahan berbahaya pada makanan di China, mendorong para eksekutif negara ini turun ke ladang. Di tempat ini, mereka bertani, menumbuhkan makanan dengan tangan mereka sendiri.

Eksekutif dari berbagai profesi ini, di antaranya guru, konsultan, atau ahli komputer, rela mengganti kemeja kerja mereka dengan pakaian seadanya dan berkotor-kotor di ladang. Pekerjaan berladang yang mereka tekuni setiap akhir pekan ini dilakukan di ladang sewaan bernama Little Donkey di pinggiran kota Beijing.

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 700 orang menyewa ladang untuk menggarapnya sendiri di tempat ini. Di lahan kecil yang mereka sewa, mereka mengaku tidak takut jika tanaman wortel, tomat, dan mentimun yang mereka tanam mengandung zat berbahaya. "Kami justru takut akan keamanan makanan jika tidak menumbuhkannya sendiri," ujar seorang penyewa, Hi Liying dikutip dari laman BBC, 4 Agustus 2011.

Para penyewa mengaku puas dengan hasil ladang mereka. Beberapa tanpa ragu-ragu langsung memasaknya di rumah atau memberikannya kepada anak-anak mereka dan dimakan mentah-mentah. "Jelas rasanya lebih enak jika kita menanamnya sendiri," ujar Liying lagi.

Tidak hanya di Beijing, lahan penyewaan untuk berladang ini juga tersebar di seluruh China. Dilaporkan puluhan lahan penyewaan lainnya juga banyak diminati orang-orang kelas menengah ke atas di China.

Maraknya usaha penyewaan lahan ini terdorong oleh kekhawatiran masyarakat akan keamanan dan kesehatan makanan di China. Berbagai skandal, mulai dari makanan yang menyala di tempat gelap sampai pewarna makanan pada roti membuat rakyat China semakin ketakutan.

Kasus yang aneh menyangkut makanan terbaru adalah kasus meledaknya ribuan semangka di kota Danyang, provinsi Jiangsu, Mei silam. Dilaporkan lebih dari ribuan semangka di lahan seluas 45 hektar meledak, diduga akibat terlalu banyak menggunakan bahan kimia pengembang tanaman.

Paling memilukan mungkin kasus yang menimpa 300.000 balita akibat susu formula mengandung melamine di seluruh China. Beberapa di antaranya didiagnosa terkena penyakit batu ginjal. Sebanyak enam anak meninggal akibat kontaminasi ini.

Akibat peristiwa ini, pemerintah China menerapkan peraturan yang lebih ketat untuk memastikan keamanan makanan mereka. Jika terbukti bersalah, para pelaku terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar