AL QURAN

Senin, 24 Oktober 2011

KIAT BERBISNIS FRANCHISE

Bagaimana Menentukan Lokasi dan Jenis Waralaba
PDF Cetak E-mail
Senin, 24 Oktober 2011 15:55
Waralaba merupakan bisnis yang hakikatnya seperti rantai, satu dengan yang lain saling berhubungan erat dan memiliki kesamaan dalam aspek-aspek tertentu. Waralaba juga dijual oleh pemiliknya (pewaralaba/ franchisor) pada orang lain (terwaralaba/ franchisee). Terwaralaba bisa berupa seseorang yang ingin menjalankan usaha atau sebuah perusahaan yang hendak mengoperasikan waralaba tertentu. Beberapa contoh waralaba dari dalam negeri ialah  Rumah Makan SEDERHANA, Es Teler 77, Ayam Bakar Mbok Berek, Sekolah AL-AZHAR, Rumah Makan Wong Solo, dan sebagainya. Sementara waralaba luar negeri di antaranya ialah McDonald’s, Subway, Holiday Inn, stasiun pengisian bahan bakar Exxon, Kentucky Fried Chicken, Carrefour, Starbucks, dan lain-lain.

Dalam beberapa kasus, orang atau perusahaan yang membeli waralaba akan mendapatkan hak kepemilikan penuh tetapi di beberapa waralaba yang lain para terwaralaba ini akan membayarkan sebagian labanya kepada perusahaan pewaralaba. Untuk membuka waralaba, Anda harus mempertimbangkan beberapa pilihan berikut ini.

* Meneliti peluang dan menentukan waralaba bisnis apakah yang Anda ingin buka. Penting untuk mempertimbangkan lokasi, bisnis apa yang tidak ada di lokasi itu dan bagaimana Anda bisa mencetak laba sebanyak mungkin. Tanyakan dan hubungi pemilik waralaba-waralaba lainnya  agar Anda lebih mengetahui pendapat dan pengalaman mereka.

* Ajukanlah permohonan untuk membuka waralaba ke pewaralaba yang Anda anggap paling sesuai dan berprospek paling cerah. Banyak perusahaan memungkinkan Anda untuk mengajukan permohonan secara online untuk memulai proses. Di beberapa waralaba, Anda akan diharuskan untuk memiliki sebuah lokasi bisnis dan bangunannya yang siap pakai.

* Sewalah seorang pengacara untuk meneliti surat perjanjian kerjasama waralaba jika permohonan Anda disetujui pewaralaba. Pengacara itu akan memberitahu dan menjelaskan pada Anda secara gamblang konsekuensi yang nyata maupun tersembunyi yang harus Anda tanggung setelah menandatanganinya dan memastikan posisi Anda tidak dirugikan di dalam kerjasama itu. Dengan demikian, Anda tidak akan merasa menyesal di kemudian hari.

* Bayarkan biaya waralaba dan jangan lupa untuk mengasuransikan bisnis dan hak milik Anda. Saat selesai dan semua sudah diasuransikan, Anda bisa mewawancarai calon karyawan dan mulai untuk mendirikan bisnis Anda. Beberapa perusahaan waralaba memberikan alat-alat untuk menjalankan kegiatan bisnis seperti mesin kasir, pemanggang, sebagai bagian dari uang yang telah dibayarkan tetapi yang lain tidak. Setelah itu, Anda akan siap dengan operasionalisasi bisnis. 

Bisnis Waralaba

Menjadi Mitra Franchise yang Sukses
PDF Cetak E-mail
Senin 24 Oktober 2011 14:32
Dalam sistem franchise (waralaba) keberadaan seorang mitra tentunya menjadi salah satu kebutuhan utama selain modal usaha. Bahkan bisa dikatakan keberhasilan bisnis franchise tidak terlepas dari kiprah dan dukungan para mitra yang bergabung dibawahnya. Hal itulah yang membuat sebagian besar franchisor melakukan seleksi cukup ketat dalam memilih calon mitra, karena mereka tidak menginginkan brand miliknya tercoreng akibat perilaku mitra yang kurang bertanggungjawab.

FranchisingMemutuskan untuk membeli bisnis franchise bukan berarti melimpahkan semua tanggung jawab kepada franchisor. Karena sebagai mitra Anda pun memiliki kewajiban penuh untuk mengembangkan bisnis tersebut. Berhasil tidaknya bisnis franchise yang dijalankan di setiap lokasi tergantung oleh franchiseenya. Sehingga Anda sebagai seorang franchisee diwajibkan untuk mengikuti sistem kemitraan yang telah disepakati dan menjaga nama baik brand yang ditawarkan. Bagaimana cara menjadi mitra franchise yang sukses? Berikut tipsnya, yaitu:

a. Untuk menjadi franchisee yang sukses, sebaiknya mulailah dengan menyukai peluang bisnis yang akan Anda geluti. Bagaimanapun juga keberadaan passion atau kecintaan kita terhadap suatu bidang akan memudahkan langkah kita untuk menjalankan bisnis tersebut secara optimal. Jika dari awal franchisee sudah menyukai bidang tersebut, maka secara tidak langsung mereka akan merasa memiliki bisnis tersebut. Sehingga kemungkinan untuk meninggalkan tanggung jawab di tengah perjalanan semakin kecil.

b. Memberikan peran aktif  bagi bisnis franchise yang dijalankan. Meskipun Anda menjadi mitra dari seorang franchisor yang memberikan dukungan dengan total, namun tidak seharusnya Anda menjadi mitra yang pasif dan sangat tergantung dengan franchisor Anda. Karena Anda juga memiliki tugas yang sama untuk mengenalkan dan mengembangkan bisnis tersebut di pasaran. Jadi tidak hanya menginvestasikan sejumlah dana saja, namun juga memberikan tenaga dan pikiran Anda untuk mengembangkan bisnis franchise yang dijalankan.

c.  Mengikuti sistem franchise yang berlaku. Sebagai seorang franchisee, sudah sewajarnya bila Anda mematuhi dan mengikuti segala sistem yang telah ditetapkan franchisor dalam perjanjian kemitraan. Sehingga kerjasama yang terjalin dapat berjalan baik, tanpa ada perselisihan antara franchisee dan franchisornya.

d. Meningkatkan ilmu dan skill di dunia usaha. Sebagai seorang mitra Anda dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan luas di bisnis tersebut. Hal ini penting, karena Anda membutuhkan strategi-strategi jitu untuk mengembangkan bisnis sekaligus membangun image atau citra baik dari merek yang ditawarkan.

Setelah membahas beberapa tips bisnis yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang franchisee ideal, diharapkan dapat memberikan manfaat para pembaca yang tertarik dengan dunia franchise. Jadilah franchisee yang ideal dan jadilah pelaku bisnis yang benar-benar andal. (*/PadangEkspres)

TIPS MENGELOLA PERSONALIA

Panduan Mengatasi Pekerja yang Performanya Kurang 
PDF Cetak E-mail
Senin, 24 Oktober 2011 14:15
Di setiap perusahaan, banyak kita temui pekerja yang tidak bisa memberikan performa yang baik bagi kemajuan perusahaan. Sebagai seorang pimpinan, Anda harus menanyakan hal ini kepada diri sendiri, apakah tim yang dibentuk sudah benar? Atau ada seseorang yang harus digantikan. Sedangkan Anda yang masih menjadi bawahan, introspeksi juga berlaku, apakah Anda telah memberikan yang terbaik?

Berikut beberapa panduan yang disarikan dari buku "Being the Boss: The 3 Imperatives for Becoming a Great Leader" karya Kent Linebank.

1. Anda harus memperjelas ke mana arah tujuan tim kerja. Apakah setiap staf sudah melakukan pekerjaannya yang berkomitmen terhadapnya. Jika belum, bisa jadi keputusan Anda akan menjadi tidak adil bagi orang lain. Identifikasikan ulang rencana bisnis yang telah Anda buat. Lakukan pertemuan berkala dengan tim Anda dan lihat apakah Anda harus melakukan perubahan terhadap sistem yang sudah dilakukan hingga saat ini.

2. Berikan kesempatan untuk tiap pekerja merevisi performa kerja mereka. Sebagai pimpinan, Anda bisa melakukan penilaian dan sampaikan apa saja yang mungkin bisa dilakukan untuk memaksimalkan potensi masing-masing. Jika perlu, berikan mereka pelatihan, perhatian, dan timbal balik atas segala pekerjaan yang telah dilakukan agar bisa berkembang.

3. Jika Anda merasa ada tim yang tidak bisa memberikan hasil pekerjaan yang diharapkan, jangan langsung memutuskan hubungan kerja. Coba utarakan masalah dan kendala yang dihadapi dengan bagian HRD. Ada beberapa ketentuan dan kebijakan perusahaan yang bisa diikuti sebelum memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja. Hal ini baru bisa dilakukan jika memang Anda telah melakukan penilaian berkala dalam kurun waktu tertentu. Anda harus memperlihatkan performa kerja yang memang menurun atau datar sebagai bukti kalau ia tidak melakukan pekerjaannya dengan baik.

4. Ketika Anda sudah memutuskan bahwa seorang staf tidak bisa diteruskan bekerja, jangan gegabah memutuskan hubungan kerja. Coba cari posisi lain yang sekiranya lebih cocok untuk orang tersebut. Dengan mengganti pekerjaan dan tanggung jawab yang harus diemban, Anda bisa melihat kekuatan, kelemahan dan potensi orang tersebut.

5. Terlepas dari apakah Anda tetap membiarkan seseorang bekerja atau menghentikannya, tetap perlakukan orang tersebut dengan rasa hormat. Anda tidak akan pernah tahu perkembangan apa yang dialami staf tersebut di masa depan. Banyak manajer yang berdiam diri menghadapi hal ini dan membuat perusahaannya jalan di tempat. Banyak kasus juga seorang pimpinan menyia-nyiakan talenta stafnya karena kurang komunikasi.

Minggu, 23 Oktober 2011

Sikumbang Slideshow by Armadodi 3 slideshows

Sikumbang Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Sikumbang Slideshow Slideshow ★ to Padang. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor by Armadodi  3 slideshows