AL QURAN

Senin, 25 Juli 2011

Ini Dia, Kiat Sukses Menerbitkan Buku Best Seller Melalui Self Publishing


cara menerbitkan bukuBelakangan ini, self publishing makin marak saja. Makin banyak penulis (termasuk saya) yang tidak menawarkan naskahnya ke penerbit yang ada, tapi menerbitkannya atas biaya dan upaya sendiri. Selain itu, layanan publishing service pun makin menjamur. Ada indie-publishing.com, nulisbuku.com, leutikaprio.com, dan masih banyak lagi. Secara umum, tugas mereka adalah membantu para penulis yang ingin menerbitkan buku secara self publishing.
Bagi kita sebagai penulis, tentu fenomena ini sangat menggembirakan. Bagaimana tidak? Menerbitkan buku adalah impian hampir semua penulis. Selama ini, banyak di antara kita yang belum berhasil menerbitkan buku, karena masih ditolak di sana-sini. Dengan self publishing, kita bisa menerbitkan buku apapun sesuka kita, dengan cara yang sangat mudah dan cepat. Seratus persen bebas dari penolakan! Betapa bahagianya, bukan?
Tapi pengalaman menunjukkan, kebahagiaan seperti ini seringkali cuma bertahan beberapa hari. Tepatnya beberapa hari setelah si buku terbit.
Ketika si penulis menemukan fakta bahwa bukunya kurang laku, atau dikritik oleh penulis lain bahwa kualitas bukunya masih buruk, maka sang kebahagiaan pun segera berganti menjadi kegalauan.
Self publishing memang memungkinkan setiap penulis menerbitkan buku secara bebas, semau-maunya, cepat, mudah, dan bebas dari segala macam penolakan. Di satu sisi ini sangat menggembirakan. Tapi di sisi lain faktor KUALITAS menjadi masalah tersendiri :)
Salah seorang penulis senior – Pipiet Senja – pernah membahas hal ini di update status Facebooknya. Dia prihatin melihat banyaknya buku self publishing yang miskin kualitas. Coba lihat gambar berikut ini:
cara menerbitkan buku
Saya pun sering melihat buku self publishing yang kurang bagus dari segi konsep. Misalnya, ada buku nonfiksi tapi diberi judul dan cover seperti novel. Atau buku yang temanya sangat bagus, tapi menjadi kurang laku karena si penulis kurang piawai dalam mengatur konsep nilai jual.
cara menerbitkan buku* * *
Tapi perkecualian pasti ada. Buku kumpulan puisi RUANG LENGANG karya mas Epri Tsaqib adalah contoh buku “indie label” yang isinya bagus dan terbukti laris manis. Biasanya, buku kumpulan puisi selalu gagal di pasaran. Pembelinya sangat sedikit. Tapi buku Ruang Lengang justru laris manis, saat ini sudah masuk cetakan ke-2, dan penulisnya sempat diundang ke Malaysia untuk membedah buku tersebut.
Dan ketika mas Epri menerbitkan buku berikutnya – Para Guru Kehidupan – nasib baik pun kembali terulang. Buku ini menjadi best seller dan mas Epri kembali harus repot diundang ke sana ke mari.
cara menerbitkan bukuSalah satu kunci sukses Mas Epri adalah kecermatannya dalam memilih konsep buku yang bagus, mengemas nilai jual yang tinggi, dan mengelola sistem marketing yang efektif.
Terus terang, saya banyak belajar dari buku-buku mas Epri yang diterbitkan secara self publishing. Hasil belajar tersebut – antara lain – yang saya terapkan pada buku Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat. Alhamdulillah, buku ke-4 saya ini pun bisa diterima dengan baik oleh teman-teman yang ingin menjadi penulis sukses. Bahkan, buku ini sudah memasuki cetakan ke-2. Karena buku ini, alhamdulillah saya pun sering diundang ke sejumlah kota di Indonesia.
Nah, teman-teman mungkin tertarik untuk menerbitkan buku self publishing. Tidak sekadar menerbitkan, tapi ingin agar buku Anda bagus dari segi kualitas, konsep nilai jual dan marketing, serta laris manis di pasaran. Ingin seperti itukah?
Jika ya, teman-teman bisa bergabung dengan kegiatan bertajuk:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar