Padang Panjang Surga Makanan
Di kota Padangpanjang terdapat 3 warung Sate Mak Syukur, dua di Pasar Padangpanjang, lainnya di jalan raya menuju kantor Balai Kota Padangpanjang. Yang terakhir ini adalah yang paling besar dan paling ramai oleh pengunjung. Perintis Sate Mak Syukur ini adalah Syukur Sutan Raja Endah sejak tahun 1947
Yang membuat orang datang dan datang lagi di warung Sate Mak Syukur ini karena rasa bumbunya yang berbeda, cara pengolahan juga pemilihan jenis daging untuk dibuat sate juga lain. Satenya terdiri dari lidah, jantung, tambonsu, dan jerohan daging sapi.
Menurut Syafril, daging jeroan itu sengaja dipilih jenis sapi Padangpanjang, yang menurutnya berbeda dengan daging sapi jenis lain. Untuk sausnya, dipergunakan kari daging yang dipanaskan dan dikeluarkan minyaknya. Kuah itu masih ditambah aneka rempah sedang untuk mengentalkan, diberi tepung beras. Perbandingan antara tepung dan cabainya, 5 kg cabai berbanding 1/4 kg tepung beras. Jadi rasanya lumayan pedas.
Seperti tempat makan tersohor lainnya di Sumatera Barat, Sate Mak Syukur tak luput didatangi pejabat maupun selebritis Indonesia. Tak kurang mantan Presiden RI Soeharto pernah merasakan kenikmatan Sate Padang ini. Bahkan berkat dorongan dari Abdul Latief, mantan Menaker zaman Orde Baru, Sate Mak Syukur sampai saat ini sudah membuka 2 cabang di Jakarta, yaitu Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai.
Foto-foto ini saya abadikan ketika saya datang ke Padang, Padang Panjang dan Bukit Tinggi sekitar Maret 2010.
Di kota Padangpanjang terdapat 3 warung Sate Mak Syukur, dua di Pasar Padangpanjang, lainnya di jalan raya menuju kantor Balai Kota Padangpanjang. Yang terakhir ini adalah yang paling besar dan paling ramai oleh pengunjung. Perintis Sate Mak Syukur ini adalah Syukur Sutan Raja Endah sejak tahun 1947
Yang membuat orang datang dan datang lagi di warung Sate Mak Syukur ini karena rasa bumbunya yang berbeda, cara pengolahan juga pemilihan jenis daging untuk dibuat sate juga lain. Satenya terdiri dari lidah, jantung, tambonsu, dan jerohan daging sapi.
Menurut Syafril, daging jeroan itu sengaja dipilih jenis sapi Padangpanjang, yang menurutnya berbeda dengan daging sapi jenis lain. Untuk sausnya, dipergunakan kari daging yang dipanaskan dan dikeluarkan minyaknya. Kuah itu masih ditambah aneka rempah sedang untuk mengentalkan, diberi tepung beras. Perbandingan antara tepung dan cabainya, 5 kg cabai berbanding 1/4 kg tepung beras. Jadi rasanya lumayan pedas.
Seperti tempat makan tersohor lainnya di Sumatera Barat, Sate Mak Syukur tak luput didatangi pejabat maupun selebritis Indonesia. Tak kurang mantan Presiden RI Soeharto pernah merasakan kenikmatan Sate Padang ini. Bahkan berkat dorongan dari Abdul Latief, mantan Menaker zaman Orde Baru, Sate Mak Syukur sampai saat ini sudah membuka 2 cabang di Jakarta, yaitu Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai.
Foto-foto ini saya abadikan ketika saya datang ke Padang, Padang Panjang dan Bukit Tinggi sekitar Maret 2010.