AL QURAN

Kamis, 19 Mei 2011

Keluarga Harmonis

Keluarga Harmonis

Berkomunikasi dengan Pasangan
Ada banyak faktor yang menjadikan sebuah keluarga dapat mencapai bahagia, harmonis dan langgeng. Di antaranya adalah landasan agama yang kokoh, kesamaan latar belakang, kesetaraan, kepercayaan, saling pengertian, cinta dan komunikasi yang berjalan baik. Dari sekian faktor ini, komunikasi menjadi faktor yang kurang diperhatikan oleh pasangan suami istri. Merasa sudah satu agama, setara, sama, cocok dan percaya seolah-olah semua urusan rumah tangga akan beres. Padahal, banyak pasangan gagal meneruskan bahtera rumah tangga mereka karena kurang peduli dengan urusan komunikasi.
Sesungguhnya komunikasi menghiasi semua kehidupan manusia. Komunikasi adalah kebutuhan. Dalam kehidupan keluarga, komunikasi dapat menjadikan hubungan pasangan suami isteri bertambah harmonis. Inilah komunikasi yang dijadikan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain, termasuk seni untuk membahagiakan pasangan. Komunikasi yang tidak diolah dengan baik bahkan dapat memunculkan kesalahpahaman.
Komunikasi Kunci Keharmonisan
Salah satu kunci keharmonisan rumah tangga Islam adalah komunikasi dan dialog yang intensif dan sehat antara suami istri. Pada saat ini tidak jarang terjadi adanya sumbatan komunikasi diantara pasangan suami istri. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal itu, misalnya kesibukan kerja, terlampau letih dan lain-lain. Bahkan karena begitu sibuk dan letihnya, ada pasangan bertatap mukapun tidak sempat. Sebagai akibatnya, tentu saja mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan komunikasi satu dengan lainnya.
Komunikasi yang hambar biasanya mengakibatkan hubungan kemesraan menjadi berkurang. Bahkan tidak jarang menimbulkan ketegangan dan terjadilah perselisihan, Kalau sudah begini suami istri akan mengalami penderitaan. Sangat disayangkan apabila hubungan yang hambar ini terjadi pada keluarga muslim yang dibangun dalam rangka beribadah kepada Allah. Diperlukan pengertian yang mendalam dari kedua pasangan agara komunikasi dapat berjalan secara kontinyu.
Dalam pandangan Islam rumah tangga yang harmonis memberi dampak yang sangat banyak antara lain:
  1. Membahagiakan pasangan suami istri, karena keduanya akan semakin menyadari fungsi dan peranan rumah tangga dalam ibadah kepada Allah.
  2. Memungkinkan kedua suami isteri mendidik anak secara lebih konsentrasi. Sebab kerukunan kedua orang tua merupakan modal utama bagi pembentukan generasi muslim yang kuat.
  3. Melahirkan produktiftas keluarga yang sangat menguntungkan. Usaha keluarga yang sukses biasanya tumbuh dari rumah tangga yang harmonis.
  4. Merupakan syarat utama dalam membentuk keluarga yang berorientasi kepada taqorub ilallah (upaya pendekatan kepada Allah SWT)
  5. Menjadi pendorong pasangan suami istri untuk meningkatkan peranannya di tengah-tengah masyarakat.
Teknik Memahami Komunikasi Pasangan
  1. Kenalilah lebih dahulu pasangan hidup kita. Hal ini sangat penting, agar tumbuh suatu ikatan hati yang sinergis. Apa yang anda inginkan dari pasangan Anda? Bagaimana perasaan anda terhadap pasangan anda. Apa yang diinginkan pasangan anda terhadap anda.
  2. Sampaikan segala sesuatunya secara terbuka, jangan ada lagi yang disembunyikan. Karena suami istri dalam pandangan Allah adalah sepasang manusia yang diberi amanah kehidupan dan kelak akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
  3. Berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung apalagi menyakiti pasangan. Menyakiti pasangan sama dengan anda menyakiti diri sendiri.
  4. Berkomunikasi lebih banyak dikendalikan oleh suasana emosi. Oleh karena itu perhatikan baik-baik bagaimana emosi anda dan pasangan ketika hendak berkomunikasi.
Tips Berkomunikasi Efektif dengan Pasangan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami istri ketika berkomunikasi agar komunikasi dapat berjalan efektif :
  • Pada saat ada gagasan yang ingin disampaikan sadarilah pada saat itu kita adalah subyek atau sumber dan pasangan kita adalah obyek atau penerima.
  • Sebagai sumber (subyek), apakah pesan/gagasan yang akan disampaikan dapat dimengerti oleh pasangan kita. Jangan-jangan apa yang kita maksud tidak dapat diterima dengan baik. Inilah pentingnya mengurai secara baik dengan seni berbahasa, berempati, dan mengerti keadaan pasangan. Seni ini juga mencakup mengatur intonasi suara, mungkin juga sambil menatap lekat-lekat wajah pasangan.
  • Seringkali apa yang sudah disampaikan, sekalipun telah dimengerti, tidak diterima pasangan kita dengan lapang hati, karena disampaikan sambil lalu atau dengan membelakangi pasangan. Akhirnya komunikasi menjadi gagal hanya karena pasangan merasa tidak dihargai.
  • Perhatikan reaksi pasangan kita. Reaksi pasangan merupakan indikasi apakah kita telah berhasil menyampaikan pesan dengan baik. Raut wajah yang sedih atau bibir yang tersenyum simpul adalah sebuah reaksi meski tidak ada kata-kata yang keluar dari lisan pasangan. Banyak pasangan tidak memahami dengan baik tentang reaksi ini. Misalnya ketika suami mengajak bicara isterinya, ternyata sang istri diam saja. Karena diam saja suami beranggapan isterinya setuju, padahal mungkin saja si isteri tidak setuju dan sedang berfikir kalimat apa yang pantas disampaikan kepada suaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar